MUSLIMAH SEJATI
 
Muslimah sejati akan menghiasi keperibadiannya dengan budi pekerti yang luhur dan keimanan yang murni. Fitrah kasih sayang tersimpan dalam perasaannya yang halus sehingga membuahkan kelembutan dan kehalusan perasaan insaniah. Jika sentiasa dijaga dengan didikan syariah, mereka akan menghiasi taman syurgawi di akhirat nanti.
Alangkah indahnya dunia ini jika dihiasi muslimah solehah yang berpegang teguh dengan ajaran Islam dan menghiasi bibirnya dengan perkataan yang mulia dan berzikir. Hatinya tunduk dan patuh dengan perintah Allah dan menjalankan kewajipan insani sesuai dengan ketentuanNya. Muslimah sejati bagaikan bunga yang mekar menguntum menceriakan suasana dan taman-taman.
 Personaliti wanita idaman bagaikan kiambang bertaut setelah biduk berlalu. Betapapun cabaran dan dugaan yang mesti ditempuh, namun kebulatan tekad menyatukan kembali hasrat kebenaran di dalam nurani. Ketaatannya menyejukkan kalbu, bagaikan titisan embun di pagi yang dingin sehingga menjadi suri teladan generasi yang akan datang.
 Perhatian Islam terhadap wanita tidak sekadar melepaskannya dari lembah bernoda menuju kedudukan yang mulia. Namun lebih daripada itu, wanita diberikan keistimewaan dalam merealisasikan fantasi dan impiannya. Anugerah keringanan dan keistimewaan itu memberikan keselesaan kepada wanita dalam menjalani tugas dan tanggungjawabnya.


WANITA YANG DIKASIHI

 Wanita bagaikan permata yang lama terkubur di lembah kejahilan. Kehidupannya kembali mewangi ibarat sekuntum bunga yang mekar setelah disinari cahaya oleh insan yang berbudi luhur. Rasulullah telah mengangkat darjat wanita ke tahap yang paling tinggi, sehingga pengorbanan wanita selalu dikenang oleh setiap insan, kelembutannya menyejukkan hati bila memandang.
Tiada seorang wanita pun yang ingin diseksa dengan penuh kehinaan lantaran dosa yang dikerjakan. Namun ramai wanita yang suka mendedahkan aurat, melakukan dosa-dosa lain yang menyebabkan ia menjadi penghuni neraka. Hanya wanita yang memahami hakikat kewanitaannya akan menghargai dirinya sendiri dan membimbing dirinya ke jalan yang diredhai Allah.

 
 WANITA SOLEHAH

 Wanita solehah merupakan calon penghuni syurga, menjadi dambaan insan yang beriman bagaikan teratai mekar di tasik madu. Keindahan akhlaknya memancarkan keluhuran nurani, menyejukkan hati dan penyeri budi pekerti. Ucapannya menepis fitnah dan kemungkaran, membuahkan hikmah umpama senandung rindu syair keinsafan.
Setiap nasihat dan wasiat yang disampaikan Rasulullah menjadi pelita dalam kehidupan seorang wanita solehah. Buaian nafsu dan kenikmatan dunia bagaikan biasan cahaya yang tidak meninggalkan bekas dalam sanubarinya. Kezuhudannya tersimpan rapi dalam mahligai impian untuk dinikmati dalam taman-taman syurgawi.
Semoga menjadi pedoman wanita yang ingin menjadi remaja cemerlang, isteri solehah, dan ibu yang penyayang, insya Allah

cara menutup aurat untuk wanita dalam islam

cara menutup aurat untuk wanita dalam islam

Aurat wanita adalah seluruh anggota tubuhnya kecuali wajah dan dua telapak tangannya. Leher dan rambutnya adalah aurat di hadapan lelaki ajnabi (bukan mahram) walaupun sehelai. Pendek kata, dari hujung rambut sampai hujung kaki kecuali wajah dan dua telapak tangan adalah aurat yang wajib ditutup. Hal ini berlandaskan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak darinya.” [TMQ An-Nur (24):31].


Berikut sepintas gambar yang bisa kami gambarkan.....mudah2n bermanfaat..amiiin....


tudung-standard-islam.JPG

TIPS TIPS MENGAMBIL MOTIFASI UNTUK BELAJAR BELAJAR......

Tidak akan terbentuk apabila orang tersebut tidak mempunyai keinginan, cita-cita, atau menyadari manfaat belajar bagi dirinya. Oleh karena itu, dibutuhkan pengkondisian tertentu, agar diri kita atau siapa pun juga yang menginginkan semangat untuk belajar dapat termotivasi. Yuk, ikuti tips-tips berikut untuk meningkatkan motivasi belajar kita:
  • Bergaullah dengan orang-orang yang senang belajar
    Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar dan berprestasi, akan membuat kita pun gemar belajar. Selain itu, coba cari orang atau komunitas yang mempunyai kebiasaan baik dalam belajar. Bertanyalah tentang pengalaman di berbagai tempat kepada orang-orang yang pernah atau sedang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, orang-orang yang mendapat beasiwa belajar di luar negeri, atau orang-orang yang mendapat penghargaan atas sebuah presrasi.
    Kebiasaan dan semangat mereka akan menular kepada kita. Seperti halnya analogi orang yang berteman dengan tukang pandai besi atau penjual minyak wangi. Jika kita bergaul dengan tukang pandai besi, maka kita pun turut terciprat bau bakaran besi, dan jika bergaul dengan penjual minyak wangi, kita pun akan terciprat harumnya minyak wangi.
  • Belajar apapun
    Pengertian belajar di sini dipahami secara luas, baik formal maupun nonformal. Kita bisa belajar tentang berbagai keterampilan seperti merakit komputer, belajar menulis, membuat film, berlajar berwirausaha, dan lain lain-lainnya.
  • Belajar dari internet
    Kita bisa memanfaatkan internet untuk bergabung dengan kumpulan orang-orang yang senang belajar. Salah satu milis dapat menjadi ajang kita bertukar pendapat, pikiran, dan memotivasi diri. Sebagai contoh, jika ingin termotivasi untuk belajar bahasa Inggris, kita bisa masuk ke milis Free-English-Course@yahoogroups.com. Bergaulah dengan orang-orang yang optimis dan selalu berpikiran positif
    Di dunia ini, ada orang yang selalu terlihat optimis meski masalah merudung. Kita akan tertular semangat, gairah, dan rasa optimis jika sering bersosialisasi dengan orang-orang atau berada dalam komunitas seperti itu, dan sebaliknya.
    Cari motivator
    Kadangkala, seseorang butuh orang lain sebagai pemacu atau mentor dalam menjalani hidup. Misalnya: teman, pacar, ataupun pasangan hidup. Anda pun bisa melakukan hal serupa dengan mencari seseorang/komunitas yang dapat membantu mengarahakan atau memotivasi Anda belajar dan meraih prestasi.
    “Resep sukses: Belajar ketika orang lain tidur, bekerja ketika orang lain bermalasan, dan bermimpi ketika orang lain berharap.

AL QURAN DAN ILMU DI DALAM NYA

Al Qur'an adalah firman Allah yang di dalamnya terkandung banyak sekali sisi keajaiban yang membuktikan fakta ini. Salah satunya adalah fakta bahwa sejumlah kebenaran ilmiah yang hanya mampu kita ungkap dengan teknologi abad ke-20 ternyata telah dinyatakan Al Qur'an sekitar 1400 tahun lalu. Tetapi, Al Qur'an tentu saja bukanlah kitab ilmu pengetahuan. Namun, dalam sejumlah ayatnya terdapat banyak fakta ilmiah yang dinyatakan secara sangat akurat dan benar yang baru dapat ditemukan dengan teknologi abad ke-20. Fakta-fakta ini belum dapat diketahui di masa Al Qur'an diwahyukan, dan ini semakin membuktikan bahwa Al Qur'an adalah firman Allah.


AL QUR'AN DAN ASTRONOMI
Banyak fakta, seperti penciptaan alam semesta dari ketiadaan, mengembangnya alam semesta, serta garis-garis edar planet di jagat raya, yang hanya mampu diketahui melalui astronomi modern, telah diberitakan dalam Al Qur'an sekitar 1400 tahun lalu.

AL QUR'AN DAN FISIKA
Tahukah Anda bahwa unsur besi pada awalnya terbentuk di bintang-bintang di luar angkasa, bahwa materi diciptakan berpasang-pasangan, dan bahwa waktu adalah suatu konsep yang relatif? Al Qur'an telah mengisyaratkan tentang semua fakta ilmiah ini.
AL QUR'AN DAN PLANET BUMI
Banyak fakta ilmiah, dari lapisan-lapisan atmosfir hingga fungsi geologis gunung, dari proses pembentukan hujan hingga struktur dunia bawah laut, dijelaskan dalam ayat-ayat Al Qur'an.

AL QUR'AN DAN BIOLOGI
Al Qur'an memaparkan perkembangan embrio manusia dalam rahim ibu melalui penjelasan yang benar-benar sesuai dengan penemuan embriologi modern.
INFORMASI MENGENAI PERISTIWA MASA DEPAN DALAM AL QUR'AN
Allah mengisahkan dalam Al Qur'an tentang sejumlah peristiwa penting yang akan terjadi di masa depan, dan berbagai peristiwa ini terjadi persis sebagaimana kisah tersebut.
PENGETAHUAN AL QUR'AN
Untuk meningkatkan pengetahuan Anda tentang Al Qur'an, Anda dapat mengunjungi, "Pengetahuan Al Qur'an" dan "Indeks Al Qur'an". Pada bagian ini, ayat-ayat Al Qur'an dikelompokkan menurut pokok bahasannya.



PERADAPAN ISLAM

Kaum Muslim  menyebarkan  agamanya.  Ternyata  mereka  bukan
hanya  orang-orang  yang 
pandai  berbuat  tetapi juga rajin
belajar.  Secara   politis,   pemerintah-pemerintah   Muslim
menyadari  keterbatasan  mereka dan kemajuan banyak kerajaan
dan kebudayaan yang ditaklukkan oleh tentara-tentara mereka.
Lembaga-lembaga       lokal,       gagasan-gagasan,      dan
personil-personil   diasimilasi   dan   diadaptasi    dengan
norma-norma  Islam  agar para pembesar Islam dapat mengambil
pelajaran dari pengetahuan mereka  yang  sudah  lebih  maju.
Perpustakaan-perpustakaan     besar     serta    pusat-pusat
penerjemahan didirikan; buku-buku penting yang  berisi  ilmu
pengetahuan,   kedokteran,  dan  filsafat  Barat  dan  Timur
dikumpulkan dan diterjemahkan, seringkali  oleh  orang-orang
Kristen  dan  Yahudi,  dari  bahasa  Yunani,  Latin, Persia,
Koptik, Syria, dan Sanskrit ke  dalam  bahasa  Arab.  Dengan
begitu,  buku-buku  sastra, ilmu pengetahuan, dan kedokteran
menjadi lebih mudah didapat.
Zaman penerjemahan diikuti oleh  suatu  periode  kreativitas
besar,  karena  generasi  baru  para  ilmuwan dan ahli pikir
Muslim  yang   terpelajar   kini   membangun   dengan   ilmu
pengetahuan  yang  mereka  peroleh  dan memberikan sumbangan
mereka dalam bidang  penuntutan  ilmu.  "Proses  pengislaman
tradisi-tradisi   itu  telah  berbuat  lebih  jauh  daripada
sekadar mengintegrasikan  dan  memperbaiki.  Hal  itu  telah
menghasilkan   energi   kreatif  yang  luar  biasa.  Periode
kekhalifahan    merupakan    salah     satu     pengembangan
kebudayaan."<1> Itulah  zaman tokoh-tokoh besar filsafat dan
ilmu  pengetahuan:  Ibnu  Sina,   Ibnu   Rusyd,   Al-Farabi.
Pusat-pusat  utama belajar, dengan perpustakaan-perpustakaan
besar, bermunculan di  Kordova,  Palermo,  Nisyapur,  Kairo,
Baghdad,  Damaskus,  dan  Bukhara,  mengungguli  Eropa  yang
tenggelam dalam abad-abad  kegelapan.  Kehidupan  kebudayaan
dan  politik para Muslim dan juga non-Muslim di kerajaan dan
negara Islam dilakukan di dalam kerangka  Islam  dan  bahasa
Arab,  walaupun terdapat perbedaan-perbedaan agama dan suku.
Gagasan-gagasan dan praktek-praktek yang baru diislamkan dan
diarabisasikan.  Peradaban  Islam  merupakan produk dinamika
dan proses kreatif suatu perubahan dimana orang-orang  Islam
meminjam  kebudayaan  lain secara bebas. Hal itu menunjukkan
adanya keterbukaan dan keyakinan  diri  yang  timbul  karena
kedudukan  sebagai penguasa, bukan hamba, penakluk dan bukan
yang ditaklukkan. Berbeda dengan  abad  ke-20,  kaum  Muslim
pada  saat  itu merasa mengendalikan dan aman. Mereka merasa
bebas meminjam dari  Barat,  karena  identitas  dan  otonomi
mereka  tidak  terancam  oleh  ancaman  dominasi politik dan
kebudayaan. Mereka meminjam, tetapi mereka  juga  memberikan
warisan    kepada   Barat.   Pola   lalu-lintas   kebudayaan
sebelumnya,  berbalik  ketika  Eropa,  yang   bangkit   dari
abad-abad   kegelapan,  mengubah  pusat-pusat  belajar  kaum
Muslim      dengan      tujuan      memperbaiki      kembali
peninggalan-peninggalan   yang   hilang   dan  belajar  dari
kemajuan-kemajuan orang-orang Islam dalam bidang matematika,
kedokteran, dan sains.

peradaban islam

STUDI KASUS WACANA “THE CLASH OF CIVILIZATIONS”

Pasca runtuhnya komunisme, wacana Islam-Barat kembali mencuat dan memicu perdebatan luas dan tajam di berbagai belahan dunia. Kebijakan politik Negara-negara Barat yang sebelumnya menempatkan komunisme sebagai musuh utama, mulai mencari bentuk baru dan mengarahkan musuh utama kepada Islam. Diskusi-diskusi tentang ancamn Islam atau bahaya Islam bermunculan media masa. Para ilmuwan barat sendiri berdebat keras tentang wacana ini. Hanya saja, pada wala dekade 1990-an seorang ilmuwan politik dari Havard, Samuel P.

Model Perjuangan Yang Merugikan

JAWATANKUASA Kabinet Pembangunan Sukan (JKPS) semalam bersetuju dengan program 'Road To London 2012' yang dibentang oleh Kementerian Belia & Sukan. Timbalan Perdana Menteri, Tan Sri Muhyiddin Yassin selaku Pengerusi JKPS berkata, program khusus itu diharap mampu untuk merealisasikan hasrat Malaysia mencipta sejarah memenangi pingat emas pertama pada Sukan Olimpik. "Kita bersetuju dengan program yang dibentangkan Kementerian Belia dan Sukan ini. Seramai 19 atlet terlibat yang terdiri daripada empat jenis sukan iaitu badminton, memanah, lumba basikal dan terjun. "Walaupun acara terjun baru ditambah tetapi peruntukan program ini kekal seperti yang telah diluluskan iaitu sebanyak RM16 juta," katanya pada sidang media selepas mempengerusikan mesyuarat JKPS kali pertama untuk tahun ini di Perdana Putra, Putrajaya petang semalam. Dalam perkembangan lain, Muhyiddin turut memberitahu bahawa JKPS telah bersetuju dengan kajian semula Dasar Sukan Negara (DSN) dan ia akan dibentangkan dalam mesyuarat Kabinet yang akan datang. "Secara amnya, kajian semula DSN ini adalah untuk memberi tumpuan kepada pembudayaan sukan dan memantapkan integrasi kaum di negara ini. "DSN baru ini telah menggariskan beberapa objektif seperti menjadikan sukan sebagai budaya masyarakat, menggalakkan aktiviti sukan di pelbagai peringkat, menawarkan bidang kerja, mempertingkat kemudahan sukan, memperkukuh organisasi sukan, membangunkan sukan sebagai industri serta meningkatkan semangat kesukarelaan," jelas Muhyiddin. JKPS semalam juga memberikan perse- tujuan bagi penubuhan sebuah sekretariat tetap Majlis Sukan Universiti ASEAN (AUSC) di Kuala Lumpur dan juga pengenalan Dasar Pembangunan Sukan di institusi pengajian tinggi (IPT). "Sekretariat tetap pertama ini satu landasan terbaik untuk menjadikan IPT sebagai pemangkin pembangunan sukan negara dan juga antarabangsa. Penubuhannya di Kuala Lumpur menunjukkan ia suatu pengiktirafan daripada negara-negara anggota AUSC yang lain," katanya.

Sumber: KOSMO 09/09/09

Pemburuan Dan Perjuangan Yang Menipu

Apakah jika kita menang semua pingat emas sukan Olimpik 2012 yang akan datang nanti akan mengubah keadaan umat Islam di Malaysia khususnya dan dunia amnya? Apakah kedudukan umat Islam akan bertambah tinggi kedudukannya di sisi Allah SWT. Inilah kelemahan dan kekeliruan pemikiran yang ada di dalam dunia umat Islam terutamanya para pemimpin sekular mereka. Mereka langsung tidak merasa bersalah dan berdosa menghabiskan sejumlah wang yang banyak [RM16 juta] semata-mata untuk memburu pingat emas sukan Olimpik pada tahun 2012 yang akan datang. Mungkin bagi para politik sekular, nilaian RM 16 juta terlampau kecil bagi mereka namun hakikatnya ia amat besar bagi rakyat biasa. Bagi para politik sekular ini apa yang mereka kejar dan cari adalah sanjungan dan pujian dari manusia semata-mata dan bukannya keredhaan di sisi Allah SWT. Selayaknya, seorang Muslim itu berlumba-lumba untuk mencari keredhaan Allah SWT bukannya pujian manusia sebagaimana firman Allah SWT:

“Nabi Muhammad SAW ialah rasulullah; dan orang-orang yang bersama dengannya bersikap keras dan tegas terhadap orang-orang kafir yang (memusuhi Islam), dan sebaiknya bersikap kasih sayang serta belas kasihan kasihan sesama sendiri (umat Islam). Engkau melihat mereka tetap beribadat rukuk dan sujud dengan mengharapkan limpah kurnia (pahala) dari tuhan mereka serta mengharapkan keredaanNya. Tanda yang menunjukkan mereka (sebagai orang-orang yang soleh) terdapat muka mereka - dari kesan sujud (dan ibadat mereka yang ikhlas). Demikianlah sifat mereka yang tersebut di dalam Kitab Taurat; dan sifat mereka di dalam Kitab Injil pula ialah: (bahawa mereka diibaratkan) sebagai pokok tanaman yang mengeluarkan anak dan tunasnya, lalu anak dan tunasnya itu menyuburkannya, sehingga ia menjadi kuat, lalu ia tegap berdiri di atas (pangkal) batangnya dengan keadaan yang mengkagumkan orang-orang yang menanamnya. (Allah menjadikan sahabat-sahabat Nabi Muhammad SAW dan pengikut-pengikutnya kembang biak serta kuat gagah sedemikian itu) kerana Dia hendak menjadikan orang-orang kafir merana dengan perasaan marah dan hasad dengki - dengan kembang biaknya umat Islam itu. (Dan selain itu) Allah telah menjanjikan orang-orang yang beriman dan beramal soleh dari mereka, keampunan dan pahala yang besar”. [TMQ al-Fat-h (48) ; 29].

Benar, Islam meletakkan kekuatan fizikal manusia sebagai perkara yang harus diberi perhatian. Sabda Rasulullah SAW:

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun setiap mereka memiliki kebaikan. Bersemangatlah dalam hal yang bermanfaat bagimu, lalu memintalah pertolongan kepada Allah dan jangan lemah. Jika engkau tertimpa musibah janganlah berkata: ‘Seandainya saya berbuat begini maka tentu tidak terjadi begitu’. Namun katakanlah: ‘Allah telah menakdirkan musibah ini. Apa yang Allah kehendaki pasti terjadi’. Karena perkataan ‘Seandainya begini dan begitu…’ dapat menjerumuskan dalam perbuatan syaithan” [HR. Muslim].

Namun begitu, kekuatan fizikal yang dimiliki oleh umat Islam itu bukan bertujuan untuk bermegah-megah atau digunakan untuk tujuan selain dari mencari keredhaan Allah SWT. Kekuatan fizikial itu sepatutnya digunakan untuk menyiapkan kekuatan tentera kaum Muslimin bagi berjihad fisabilillah. Inilah akibatnya apabila dunia umat Islam diurus dan dikuasai oleh para pemimpin sekular. Benarlah sabda Rasulullah SAW bahawa umatnya akan mengikuti jejak langkah orang kafir selangkah demi selangkah, sehasta demi sehasta sehinggakan masuk ke dalam lubang biawak sekalipun. Daripada Abu Said al-Khudri radhiallahuanhu berkata: Bahawasanya Rasulullah SAW bersabda:

“Kamu akan mengikut jejak langkah umat-umat sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga jikalau mereka masuk ke lubang biawak pun kamu akan mengikuti mereka. Sahabat bertanya: Ya Rasulullah, apakah Yahudi dan Nasrani yang engkau maksudkan? Nabi saw menjawab: Siapa lagi kalau bukan mereka?” [HR. Imam Muslim].

Wahai umat Islam! Apakah kamu akan mengikut para pemimpin di kalangan kamu masuk ke dalam lubang biawak? Jika itu yang kamu pilih maka amat malanglah nasib kamu di hari akhirat kelak.

MENYELUSURI DI BALIK KENANGAN

MENYELUSURI DI BALIK KENANGAN





Judul : Hidup Tanpa Ijazah, Yang Terekam dalam Kenangan
Penulis : Ajip Rosidi
Penerbit : Pustaka Jaya
Tebal : 1330 halaman Cetakan : Januari 2008
perensensi: ABDUL MUTTAQIN






Judul : Hidup Tanpa Ijazah, Yang Terekam dalam Kenangan Penulis : Ajip Rosidi Penerbit : Pustaka Jaya Tebal : 1330 halaman Cetakan : Januari 2008 Ajip Rosidi memang tokoh luar biasa. Ia bukan orang baru dalam jagat sastra Indonesia. Pemikirannya telah memberikan sumbangan yang sangat berharga bagi sastra dan kebudayaan Indonesia. Namun siapa sangka, guru besar tamu pada Osaka Gaikokugo Daigaku (Universitas Bahasa Asing), Jepang, ini bahkan tidak memiliki ijazah sekolah menengah.
Itulah salah satu kisah hidup yang disampaikan oleh Ajip Rosidi dalam buku Hidup Tanpa Ijazah ini. Di dalam buku ini Ajip mengisahkan, alasan mengapa ia tidak memiliki ijazah sekolah menengah.
Kejadiannya bermula ketika ujian nasional sekolah menengah ditahun 1956, dikabarkan sering mengalami kebocoran soal. Banyak orang yang dapat memperoleh soal ujian sebelum waktu ujian tiba. Tentu saja, caranya dengan menyogok guru sekolah. Dari kenyataan inilah Ajip Rosidi memilih untuk tidak mengikuti ujian sekolah menengah. Baginya, hidup tidak harus digantungkan pada secarik kertas bernama ijazah. Prestasi kerja, kemampuan dan pengakuan masyarakat terhadap seseoranglah yang dapat menentukan seseorang dapat bekerja atau tidak.
Oleh karena itu, Ajip yang saat itu sudah memperoleh pengalaman mengajar dan menulis sastra, merasa tidak memerlukan ijazah lagi. Ia ingin membuktikan bahwa seseorang dapat hidup tanpa ijazah. Keinginannya tersebut ia kemukakan kepada kepala sekolahnya.
Dari sisi yang lain, Ajip dapat digolongkan sebagai seseorang yang berani untuk mengungkapkan gagasan dan opininya mengenai sesuatu. Ia selalu bicara langsung pada inti persoalan, tanpa ditutup-tutupi, jika ada hal yang ingin disampikan. Ia bahkan seperti tidak memedulikan siapa orang yang sedang diajaknya bicara. Apalagi kalau dirinya yakin apa yang dikemukakannya adalah sesuatu yang benar.
Misalnya saja ketika ia mengungkapkan ketidaksetujuannya perihal roman psikologis yang disampaikan oleh guru Kesusateraan Indonesia di sekolah menangah. Ketika itu Ajip mengemukakan argumentasinya. Namun belum selesai ia bicara, guru tersebut membentak dan menyuruhnya keluar. Sayang, pada bagian ini Ajip tidak menceritakan kelanjutan peristiwa tersebut. Apakah ia benar-benar keluar dari kelas, atau tetap berada di dalam kelas dan mempertahankan argumentasinya.
Keberanian Ajip tersebut terus terbawa saat ia berkiprah sebagai satrawan. Misalnya saja ketika ia menuliskan karangannya di Sipatahaoenan. Ketika karangan tersebut dimuat, reaksi yang muncul sungguh di luar dugaan. Kala itu ia mendapat serangan dari banyak sastrawan Sunda. Namun semua itu ditanggapinya dengan nada mengolok-olok. Tujuan Ajip tentu bukan sekadar mengolok-olok, tetapi ia ingin ada geliat baru dalam kesusatraan Sunda.
Nada serupa juga terlihat ketika Ajip menanggapi rencana rektor Universitas Padjadjaran untuk memberikan gelar penghormatan. Namun hingga melewati batas waktu yang direncanakan, tidak juga ada kejelasan soal pemberian gelar kehormatan tersebut. Akhirnya, pidato yang dipersiapkan untuk menerima gelar kehormatan itu dimasukkan ke dalam buku yang diterbitkan untuk menyambut 70 Tahun Romo dick Hartoko yang sudah dikenalnya sejak lama.
Menanggapi ketidakjelasan tersebut, Ajip Rosidi mengatakan bahwa ia tidak memerlukan gelar penghargaan. Selama ini ia sudah hidup cukup baik tanpa gelar apa pun. Ketika temannya meminta Ajip untuk menelusuri surat rahasia dari Menteri Pendidikan kepada Dirjen Pendidikan Tinggi, Ajip menolak dan dengan tegas. Ia mengatakan, dirinya tidak membutuhkan gelar itu. Bagi Ajip gelar tersebut tidak banyak artinya. Gelar kehormatan itu tidak akan menaikkan gajinya di Jepang, dan tidak akan membuatnya lebih terkenal.
Salah satu gagasan penting Ajip Rosidi dalam kesusasteraan adalah pemberian penghargaan Rancage. Hadiah ini diberikan khusus kepada karya-karya sastra berbahasa daerah. Pada awalanya penghargaan tersebut hanya diberikan kepada karya sastra Sunda. Namun pada perkembangannya, hadiah Rancage tidak hanya diberikan kepada sastra berbahasa Sunda, tetapi juga bahasa daerah lainnya seperti Sastra Jawa dan Sastra Bali.
Ajip mejelaskan, pemberian hadiah Rancage adalah semata-mata untuk menunjukkan bahwa kerja keras para penulis sastra daerah mendapat perhatian yang layak, dan dihargai. Kata Rancage sendiri diambil dari carita pantun yang berarti aktif-kreatif.
Di samping gagasan dalam sastra dan kebudayaan, hal yang juga menarik dari buku ini adalah penggalan-penggalan cerita dari sejumlah orang yang pernah berinterkasi dengan Ajip. Mereka bisa keluarga, kerabat, satrawan, pejabat atau tokoh politik yang pernah bertemu dengannya. Dari sinilah pembaca dapat mengetahui kisah-kisah yang bersifat human interest dari tokoh tersebut.
Salah satu orang dikisahkan oleh Ajip adalah Pramoedya Ananta Toer. Dalam buku ini Ajip memaparkan bahwa Pramoedya adalah orang yang sangat egosentris. Buktinya Pramoedya mengajak istrinya untuk tidak tinggal bersama mertuanya. Meskipun mertuanya adalah orang kaya yang memiliki banyak rumah, namun Pramoedya memilih untuk tinggal di rumah petak beralas tanah di kawasan Rawamangun, Jakarta, bersama istrinya. Padahal, menurut Ajip, mungkin baru saat itulah Maemunah, istri Pramoedya, untuk pertama kalinya tinggal di rumah beralas tanah.
Masih kisah di seputar Pramoedya, Ajip menceritakan bagaimana di masa Pram mengalami krisis keuangan, ia mendapat order untuk menerjemahkan karya utama Maxim Gorky, Ibunda. Menurut Ajip, tidak mengherankan jika Pramoedya sampai beranggapan bahwa orang yang membantunya ketika mengalami kesulitan adalah orang kiri. Hal ini terjadi ketika sejumlah majalah tidak mau lagi memuat tulisan-tulisannya, dan beberapa penerbit mengembalikan hak penerbitannya serta berhenti mencetak buku-buku Pram.Buku Hidp Tanpa Ijazah ini memang menarik untuk dibaca. Gaya bertutur Ajip yang khas, tulisan yang enak dibaca, dan isi yang kaya, membuat pembaca tidak bosan untuk membaca buku ini hingga akhir, seperti menyusuri lorong kenangan yang sarat dengan kisah dan cerita hidup.





CINTA ALLAH KEPADA WANITA

CINTA ALLAH KEPADA WANITA





"Keistimewaan yang Tuhan berikan kepada wanita terlalu banyaknya". "Kasihnya Tuhan kepada wanita!" Itulah kata-kata yang paling mudah digunakan untuk menggambarkan 'layanan' istimewa terhadap wanita dalam Islam. Sesungguhnya, tidak akan ada mana-mana ajaran, ideologi, isme atau agama lain yang dapat melayan wanita dengan sebegitu baik sepertimana Islam melayan wanitanya. Malah, kalau bergabung pun kesemua wanita yang cerdik pandai, berharta dan berkuasa di seluruh dunia ini untuk menambah hak dan pengiktirafan buat mereka, mereka pasti tidak akan mencapai taraf kemuliaan serta layanan baik yang Allah SWT tawarkan buat seorang wanita di dalam Islam.

Namun, ramai wanita yang tidak memahami hal ini. Lantaran itu kebanyakan mereka tertipu oleh nafsu sendiri dan merasa terkongkong dengan amalan atau larangan tertentu yang digunakan ke atas wanita Islam seperti amalan menutup aurat, larangan bergaul bebas, poligami, larangan wanita menjadi pemimpin dan lain-lain lagi. Mereka cukup takut dan gerun dengan kesemua amalan atau larangan yang dianggap sangat menindas wanita. Walhal kalau dikaji setiap satu amalan atau larangan itu, mudah sahaja untuk melihat hikmah dan kebaikannya kepada kaum wanita itu sendiri.

Lalu kita melihat apa yang diperjuangkan oleh pejuang-pejuang hak wanita ialah mereka kalau boleh tidak mahu sebarang sekatan dikenakan ke atas mereka. Tentulah ini tidak munasabah. Sedangkan manusia sendiri banyak membuat peraturan-peraturan serta larangan itu dan ini, atas alasan hendak menjaga keselamatan diri atau masyarakat awam. Contohnya, dalam soal lalu-lintas, terlalu banyak peraturan dan larangan yang manusia buat seperti jangan memandu melebihi had laju, tidak boleh letak kereta di garisan kuning, mesti berhenti apabila ada isyarat lampu merah, mesti hidupkan lampu selepas pukul 7 malam dan berbagai-bagai lagi. Kalau dalam bidang sekecil ini pun perlu banyak peraturan dan larangan, sudah tentulah dalam bidang kehidupan lebih memerlukan lagi, dan lebih-lebih lagilah kalau skopnya itu jauh lebih luas iaitu untuk keselamatan dunia dan Akhirat.

Tuhan sebenarnya sangat kasih dan memuliakan kaum wanita. Segala suruhan dan larangan yang Tuhan kenakan ke atas kaum wanita tidak lain dan tidak bukan ialah untuk memastikan keselamatan dirinya dan masyarakat dan sekali-kali bukan untuk menyusahkan mereka. Tetapi, atas hujah dan alasan apa dakwaan ini dibuat? Mari kita lihat satu persatu pengiktirafan yang diberikan oleh Tuhan kepada wanita, sama ada setara langsung atau pun tidak.

DI BALIK KATA KAT WANITA

Sebenarnya, antara lelaki dan perempuan terdapat perbezaan dari segi pemahaman komunikasi.
Ramai yang kurang menyedari hal ini terutamanya kaum lelaki.Lelaki perlulah memahami
dan menyelami apakah maksud di sebalik kata-kata seorang perempuan. Sebagai contohnya:

1. Kalau perempuan tanya: Lawa ke budak pompuan tu?
Makna tersembunyi: Siapa yang paling lawa? I ke, budak pompuan tu?

2. Kalau perempuan tanya: You dah makan ke belum?
Makna tersembunyi: Jom pi makan. Lapar ni!

3. Kalau perempuan kata: Lawa-lawa la baju kat sini, yek.
Makna tersembunyi: Belikanlah untuk I.

4. Kalau perempuan kata: Rasa macam nak pening la.
Makna tersembunyi: Tolong picit kepala.

5. Kalau perempuan kata: Letihnya hari ni. Mana nak masak, basuh kain-baju
lagi...
Makna tersembunyi: Kita makan kat luar jelah. Lepas tu, tolong basuh kain-baju
sekali, yek.

6. Kalau perempuan kata: Kita lebih sesuai berkawan saja.
Makna tersembunyi: I tak nak kat you. Tak paham-paham ke?

7. Kalau perempuan kata: I suka berkawan dengan you. You baik, memahami bla
bla bla...
Makna tersembunyi: Hish... I rasa macam minat sesangat kat you la. Rasa
macam nak jadi awek you je.

8. Kalau perempuan tanya: You pernah tak teringatkan awek you yang dulu?
Makna tersembunyi: Kalau nak gaduh, kalau berani sangat, sebut la nama dia
depan aku.

9. Kalau perempuan kata: I sanggup berkorban demi kebahagiaan you.
Makna tersembunyi: Amboi! Aku kena berkorban. Habih, hangpa dua ekoq juga
yang seronok.

10.Kalau perempuan kata: I tak kisah kalau memang betul you nak kahwin lagi
satu. Asalkan you berterus-terang dengan I, bersikap jujur dan berlaku adil.
Makna tersembunyi: siapa kata aku tak kisah? Adil ke tak adil, aku tak kira!
Langkah mayat aku dulu sebelum nak menikah lagi satu.

11. Kalau perempuan kata: You memang tak guna.
Makna tersembunyi: Bubuh penampar je.

Ini cuma contoh saja. Tapi, memang ia selalu berlaku.
Kalau tak percaya, cuba tanya isteri atau awek masing-masing, betul tak cakap
di mulut tak sama dengan niat di hati.
Bukannya kaum perempuan ni tak jujur dalam meluahkan isi hati mereka tapi.
Wanita

aku bagi nie khas utk org yg ada pasangan...
aku single...no effect to me

'Masalah Umat Islam bukan Akidah, tapi Peradaban'

'Masalah Umat Islam bukan Akidah, tapi Peradaban'



Masalah besar yang sedang dihadapi oleh umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, bukan di bidang akidah atau dalam hal berkeyakinan, tapi dalam mewujudkan sebuah peradaban.
Demikian dikatakan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Dr KH Said Agil Siroj (Kang Said) di Malaysia pekan lalu dalam satu seminar yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Malaysia dalam rangka peringatan hari lahir (Harlah) ke-82 NU.
Penanaman nilai-nilai akidah dilakukan oleh Nabi Muhammd SAW pada saat berada di Makkah, pada saat orang-orang belum mempunyai sandaran teologis yang kuat. Sementara saat berada di Madinah, tibalah saat membentuk sebuah peradaban.
Dikatakan Kang Said, pada saat berada di Madinah, Nabi menjumpai masyarakat yang lebih plural dan majemuk, yang terdiri dari masyarakat Muslim Muhajirin, Ansor dan masyarakat Yahudi, dan di situlah peradaban Islam mulai dibentuk.
Nabi kemudian membangun sistem sosial untuk hidup bersama, satu bangsa, satu cita-cita, satu komitmen ummatan wahidah, di mana hak dan kewajiban sama, pelayanan dan kedudukan di muka hukum adalah sama.
“Sistem ini namanya tamaddun. Oleh karena itu, kota yang semula bernama Yatsrib, kemudian diganti namanya menjadi kota Madinah al-Munawwarah, kota berperadaban yang dicerahkan oleh Rasulullah, kota yang tertata baik, tertib, moderen dan maju,” kata Kang Said seperti dikutip situs PCINU Malaysia www.nucim.org.
Tugas NU saat ini, menurut Kang Said, adalah bagaimana memperjuangkan Islam yang tidak hanya beraqidah dan bersyariah, tapi juga yang bertamaddun, yaitu menjadikan masyarakatnya moderen, ummatan wasatan, umat yang moderat.
“Usaha yang kemudian harus dilakukan oleh NU adalah meningkatkan kualitas masyarakat yang maju, berpendidikan, sejahtera dan modern,” katanya.
Dikatakannya, NU sudah teruji dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Komitmen NU untuk senantiasa berpegang teguh pada Indonesia sebagai darus salam (negara yang menyejahterakan), bukan darul Islam (negara Islam), terbukti tidak disangsikan.
“Komitmen kebangsaan NU yang demikian ini menjadikannya sebagai pilar infrastruktur sosial yang mendapat legitimasi historis bangsa Indonesia,” katanya.

Penyebab Kegagalan Orang pintar

Penyebab Kegagalan Orang pintar

Seperti halnya kesuksesan, setiap orang pun bisa mengalami kegagalan!
Tak terkecuali orang-orang jenius yang kecerdasannya mendekati sempurna.
Karena, memang tak ada jaminan bahwa orang pintar akan selalu sukses.

Makanya, jangan heran, jika Anda menemui rekan sekolah Anda yang dulu
dikenal pandai dan cerdas namun akhirnya hanya merutuki nasib karena
masa depannya yang suram! Apa penyebabnya? Di luar nasib dan faktor
'lucky', banyak hal yang bisa memicu kegagalan orang-orang pintar. Namun
berdasarkan wawancara dan survei yang dilakukan pada 200 orang pintar di
Amerika, ada enam hal penting penyebab kegagalan bagi mereka. Coba simak:

* Kurang ketrampilan sosial
Seberapa pun hebatnya intelegensi akademis Anda, Anda tetap perlu
memiliki intelegensi sosial, seperti kemampuan mendengarkan, peka terhadap
perasaan orang lain, memberi dan menerima kritik dengan baik. Orang yang
memiliki intelegensi sosial tinggi mampu mengakui kesalahan mereka dan
tahu bagaimana membina dukungan tim. Intelegensi sosial bisa diperoleh
dengan banyak berlatih.

* Tidak cocok
Sebuah kesuksesan memerlukan kecocokan antara kemampuan, bakat,
kepentingan, keinginan, kepribadian, dan nilai-nilai dalam pekerjaan Anda.
Bila Anda merasa tidak cocok, maka jangan ragu untuk meninjau perilaku
pekerjaan dan menyesuaikan atau mengubah pekerjaan Anda selama ini. Bagi
beberapa orang, pokok persoalannya adalah seberapa besar resiko yang
berani diambil.

* Tidak ada komitmen
Sesuatu yang dilakukan setengah-setengah akan memperbesar kemungkinan
gagal. Suatu tujuan perlu dibarengi tekad, semangat, dan komitmen yang
kuat untuk mencapainya. Kurangnya penghargaan pada diri sendiri
merupakan penyebab dasar kegagalan. Untuk bisa ambil bagian dalam sukses, Anda
harus yakin bahwa Anda bisa melakukannya.

* Kurang fokus
Beberapa orang melakukan terlalu banyak kegiatan sehingga akhirnya
tidak melakukan satu pun dengan baik. Fokuskan kembali diri Anda pada apa
yang paling baik dilakukan. Sadarilah keterbatasan Anda, tetapkan
prioritas, dan susun organisasi usaha Anda.

* Kurang menyadari rintangan
Kadang, banyak rintangan tersembunyi yang sulit diperangi. Umur,
diskriminasi jenis kelamin dan ras merupakan jenis rintangan yang sering
tidak disadari. So, Anda harus meninjau kembali, berdasarkan analisa yang
benar mengenai situasi, untuk merebut kembali kontrol atas kehidupan dan
masa depan Anda.

* Kemalangan
Siapapun tidak bisa menolak adanya takdir, entah itu takdir baik atau
buruk. Dan siapa pula yang bisa menolak ketika kemalangan itu harus Anda
alami? Seandainya ini terjadi, yang harus Anda lakukan, jangan
menyalahkan diri sendiri! Ingat, meski tak bisa menolak kemalangan itu, namun
selalu ada jalan untuk memperbaikinya.

Pada akhirnya, kegagalan bukanlah 'jalan buntu' untuk mencapai sukses.
Kesempatan datang silih berganti. Jika hari ini Anda gagal, mungkin
besok Anda akan sukses. Jika Anda mampu berpikir jernih mengenai kegagalan
dan menyadari bahwa dalam hidup ini selalu ada pilihan, Anda akan bisa
menyikapi sebuah kegagalan sebagai pelajaran yang berharga. Ingat, tak
ada orang yang lebih bodoh selain tidak bisa memetik pelajaran dari
sebuah kegagalan.

Resensi novel ketika cinta bertasbih 2

Ketika Cinta Bertasbih : Resensi


Judul : Ketika Cinta Bertasbih
Penulis : Habiburrahman El Shirozi
Penerbit : Republika dan Basmala
Cetakan : 1 (Februari 2007)
Tebal : 477 halaman

Berbeda dengan karya sebelumnya, terutama Ayat Ayat Cinta, yang mengeksplorasi kisah seorang mahasiswa yang haus ilmu, novel Ketika Cinta Bertasbih, mengeksplorasi sosok mahasiswa yang berjiwa entrepreneur. Jadilah novel ini sebuah novel yang penuh dengan spirit entrepreneurship.
Jiwa entrepreneneurship seorang Habiburrahman nampak sangat kuat dan diwujudkan dalam tokoh utama. Perjalanan panjang tokoh utama, yang penuh dengan lika liku dunia entrepreneur, berhasil di gambarkan Habib dengan sangat memukau. Seperti karakter karya Habib sebelumnya, di dalam dialog dan berbagai peristiwa, selalu disisipi dengan ilmu dan pesan moral yang membangun jiwa. Kelihaian Habib dalam menyisipkan ilmu sebagai dakwahnya menjadikan pesan tersebut amat mudah diterima pembaca, tanpa merasa digurui.

Tersebutlah Azzam, tokoh utama, adalah mahasiswa Indonesia di Al Azhar. Ia adalah sosok anak Indonesia yang pintar dan bersahaja, namun lahir dari keluarga pas pasan. Jadi sangat khas indonesia. Kecerdasan Azzam terbukti tatkala di tahun pertama dia memperoleh predikat jayyid jiddan (baik sekali).

Namun ditahun kedua, ayahnya di Indonesia meninggal dunia. Sepeninggal ayahnya, ibunya sering sakit sakitan. Padahal di Indonesia, ketiga adik perempuannya belum bisa diharapkan untuk membantu ibunya karena baru beranjak remaja. Yang harus membantu ibu dan adik adiknya adalah dia. Sebab dia adalah sulung di keluarganya. Azzam sangat menyadari posisinya itu. Maka sejak saat itulah ia mengalihkan konsentrasinya dari belajar ke bekerja. Jadilah ia di Cairo untuk bekerja sambil belajar.

Pekerjaan Azzam untuk membantu kelurganya di Indonesia adalah berjualan tempe dan bakso. Berhubung dia sangat berkonsentarasi dengan pekerjaannya,prestasi akademiknya menurun. Beberapa kali dia tidak naik tingkat. Walaupun akhirnya dia bisa lulus S1 setelah belajar selama sembilan tahun, dengan predikat yang tidak terlalu mengecewakan, jayyid.

Namun prestasi Azzam yang nyata adalah kesuksesannya dalam mengantarkan adik adiknya menggapai cita cita. Berkat bantuan biaya hidup dan motivasi dari Azzam, adiknya berhasil “menjadi orang”. Husna berhasil menjadi psikolog dan penulis terbaik nasional. Lia lulus PGSD, dan menjadi guru favorit di SDIT Al Ksutsar Solo. Sementara adik bungsunya,Sarah, hampir khatam menghafalkan Al Quran di Pesantren Al Quran di Kudus.

Isi surat antara Azzam dengan adiknya juga mencerminkan betapa besar kasih sayang dan pengorbanan seorang kakak kepada adik adiknya.

Kemampuan Azzam dalam menyelesaikan berbagai masalah dalam kondisi yang serba sulit inilah, yang menjadikan novel ini begitu menarik. Melalui tokoh utama, Azzam, Habib berhasil meniupkan roh atau jiwa entrepreneurship sejati. Ruh entrepreneurship sejati ini diantaranya: kreatif menciptakan dan mengemas ide baru untuk kemakmuran diri dan orang orang yang dicintainya( kreatif inovatif), berani mengambil resiko, menyukai tantangan, memiliki daya tahan hidup yang luar biasa, pantang menyerah, selalu ingin menyuguhkan yang terbaik, serta memiliki visi yang jauh kedepan.

Kisah Azzam sebagai tokoh utama tentu di bumbui dengan kisah tokoh tokoh lainnya yang tidak kalah seru. Kisah cinta segitiga khas mahasiswa dalam novel ini menjadikan alur cerita menjadi sedemikian romantis. Mau tidak mau, pembaca harus rela diaduk aduk perasaannya, mulai dari gemas, sedih, dan gembira. Yang jelas novel ini kaya warna. Saya sering tersenyum sendiri saat membayangkan Habib “memain-mainkan” perasaan pembaca dengan goresan penanya.

Ketulusan dan cinta. Itulah salah satu kekuatan karya Habib. Dengan ketulusan dan cinta yang apa adanya, disertai dengan keyakinan kuat dalam dirinya, Habib merajut kata demi kata, menjadi sedemikian indah, menarik,menyentuh hati, dan membawa pembaca seolah olah merasakan itu sebagai sesuatu yang nyata.

Habib berhasil menciptakan tokoh rekaan yang “selalu menjaga kesucian”. Seperti Fahri (Ayat Ayat Cinta), Zahid ( Di Atas Sajadah Cinta), Raihana (Pudarnya Pesona Cleopatra), Zahrana ( dalam Mihrab Cinta), dan Azzam (Ketika Cinta Bertasbih).

Sesuai dengan misinya untuk berdakwah melalui pena, Habib sengaja memberikan alternatif bacaan positif buat masyarakat Indonesia. Tentu saja fenomena “tokoh suci” rekaannya tersebut, dipandang aneh dan bahkan ada yang mencibirkan. Maklumlah, selama ini masyarakat Indonesia memang banyak dijejali dengan cerita yang tidak mendidik. Sehingga ketika melihat tokoh “malaikat” dalam karya Habib, mereka melihatnya sebagai sesuatu yang terlalu dilebih lebihkan. Padahal keunggulan dan ke”alim”an tokoh yang diciptakan Habib sebetulnya masih dalam taraf biasa saja. Seandainya masyarakat sudah biasa disuguhi dengan karakter positif yang di perankan para tokoh tersebut.

Di lihat dari sudut pandang sastra, bahasa yang digunakan Habib memang biasa biasa saja. Bahasa yang dia pakai tidak seperti bahasa karya sastra lainnya yang cenderung puitis dan kadang sulit dipahami. Justru disitulah kekuatan karya Habib. Semua kalangan bisa menikmatinya tanpa harus berpikir keras untuk memahami rajutan kata yang dirangkainya.

Saya berharap Habib konsisten menampilkan tokoh “malaikat” dalam setiap karyanya, sehingga masyarakat akan semakin terbiasa dan menerima itu sebagai sebuah keniscayaan.
Disinilah dakwah dan tantangan Habib yang sesungguhnya.

Salam

resensi novel AYAT AYAT CINTA

DUL : AYAT AYAT CINTA
Penulis: Habiburrahman El Shirazy
Penerbit Republika
Hal: ix + 418
Peresensi: Abdul muttaqin
 
              Penasaran sekali dengan novel ini. Apa sih isinya? Dan seperti apa? Sampai heboh dimana-mana.        
              Awal baca, aku sedikit menyalahkan beberapa orang yang meresensi. Masa seperti ini novel sih? Kupikir malah terlalu banyak teori. Belum lagi istilah-istilah asing yang sangat banyak. Semakin membaca, istilah asingnya semakin banyak, ada Arab, Jerman dan Inggris hi..(kalau Inggris sih, dasar sayanya yang emang minimal banget). Jadi kepikir kalau aku nulis istilah nihonggonya kebanyakan, emang bener, bakalan banyak diprotes orang.
              Tapi bukan berarti tidak menarik. Kurasakan perasaan yang sulit diungkapkan, membaca di zaman seperti ini, ada orang yang haus ilmu. Mengaji pada seorang ustadz. Dengan jarak puluhan kilometer, ditempuh dalam waktu tidak sebentar. Sungguh, itu sebuah kabar yang jarang sekali kudengar. Biasanya adalah menceriterakan kisah salafushsholih saat menuntut ilmu. Tapi ini dijaman sekarang? Apalagi itu dilakukan dalam keadaan terik matahari musim panas di Mesir yang mencapai 40 derajat lebih. Subhanalloh. Eh, aku justeru nangisnya di sini. Di belakang-belakang saat adegan-adegan ‘novel’ kok malah ga keluar air matanya ya? Menurutku sih kisah percintaannya biasa-biasa saja.
              Ada juga saat menceriterakan mimpi Fahri saat bertemu dengan Ibnu Mas’ud. Membuat perasaan saya ikut mengharu-biru.Tidak salah memang kalau novel ini disebut novel penggugah jiwa. 
 
              Ada memang beberapa yang kulompat membacanya. Gimana ya, terlalu ilmiah yang menuntut untuk berpikir. Tidak beda dengan membaca buku fiksi, dan yang pasti karena nggak sabar dengan cerita yang dibilang orang-orang seru. Mana sih adegan empat orang wanita yang mencintai Fahri ini?
 
Di pertengahan lebih buku itu, aku baru merasa membaca novel. Adegan demi adegan mengalir bagus. Kisah Fahri yang ingin menikah, kemudian ada perang batin di saat-saat memutuskan untuk menikah, karena ada wanita lain.
Ada adegan-adegan sepasang pengantin baru disini. Kata pengantarnya, jadi benar-benar seperti novel asmara (ah, apakah novel asmara harus seperti itu??) Saya membayangkan bila belum nikah, baca itu rasanya mungkin risih juga...
             
Selanjutnya ada adegan dalam penjara Mesir saat Fahri dipenjara. Itu juga mengingatkan saat-saat para ulama dipenjara.
             
              Tak jauh dari masalah keluarga dan wanita. Poligami. Dengan siapa?? Baca aja sendiri he..Happy/sad ending yah novel ini? Akhir cerita memang syahdu, tapi rasanya bukan sad ending. Karena setelah itu rasanya Fahri bahagia bersama isterinya.
             
              Akhirnya, buku ini (bukan novel he..) bisa dibaca oleh semua orang. Bagi yang masih kurang menyukai novel, buku ini tidak melulu adegan-adegan kehidupan seperti novel-novel pada umumnya. Banyak sekali ilmu di dalamnya. Dalam dunia penulisan, seringkali dibilang kalau bisa jangan terlalu “ini ibu Budi” sekali dalam menuliskan hikmah. Namun dalam buku ini tidak hanya “ini ibu Budi..” bahkan banyak dalil-dalil didalamnya Mulai dari masalah pandangan wanita dalam Islam, pergaulan dengan non muslim dan banyak lagi. Namun saya merasakan tidak digurui. Mungkin karena dalam konteks ini malah justeru kelihatan ilmiah.
Dan bagi yang masih malas membaca buku-buku yang ilmiah, buku ini juga cocok karena dipadukan dengan kisah yang sangat menawan.
 Hemmm...intinya sih, saya puas baca buku ini. Bagus

WANITA SHOLEHAH

WANITA SHOLEHAH



Siapakah wanita yang menjadi ahli Syurga? Apakah ciri-ciri atau sifat-sifat yang menjadi kunci bagi wanita memasuki syurga?
Sebuah hadis Nabi menyatakan: Daripada Anas, Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang bermaksud: "Apabila seorang perempuan mendirikan sembahyang lima waktu, berpuasa sebulan (Ramadhan), menjaga kehormatan dan taat kepada suami, dia akan disuruh memasuki syurga melalui mana-mana pintu yang dia sukai." (Hadis Riwayat Ahmad)
Untuk kamu duhai wanita sholehah,ingatlah apa yang menjadi bagian dari pada wanita itu sendiri.... Wanita sepenuhnya di hormati oleh nabi..bahkan nabi pernah berkata” Wanita sholehah ada bidadari dari syurga....maukah anda menjadi seorang bidadari syurga....inilah konsepnya...
Anda hanya butuh 2 syarat saja yaitu :
1.Taat kepada Allah dan RasulNya
2. Taat kepada suami
A.Taat kepada ALLAH
Bagaimana yang dikatakan taat kepada Allah s.w.t. ?
- Mencintai Allah s.w.t. dan Rasulullah s.a.w. melebihi dari segala-galanya.
- Wajib menutup aurat
- Tidak berhias dan berperangai seperti wanita jahiliah
- Tidak bermusafir atau bersama dengan lelaki dewasa kecuali ada mahram bersamanya
- Sering membantu lelaki dalam perkara kebenaran, kebajikan dan taqwa
- Berbuat baik kepada ibu & bapa
- Sentiasa bersedekah baik dalam keadaan susah ataupun senang
- Tidak berkhalwat dengan lelaki dewasa
- Bersikap baik terhadap tetangga
B.Taat kepada Suami
- Memelihara kewajipan terhadap suami
- Sentiasa menyenangkan suami
- Menjaga kehormatan diri dan harta suaminya selama suami tiada di rumah
- Tidak bermasam muka di hadapan suami
- Tidak menolak ajakan suami untuk tidur
- Tidak keluar tanpa izin suami
- Tidak meninggikan suara melebihi suara suami
- Tidak membantah suaminya dalam kebenaran
- Tidak menerima tamu yang dibenci suaminya
- Sentiasa memelihara diri, kebersihan & kecantikannya serta rumah tangga
Itulah syarat yang paling utama untuk menjadi wanita yang sholehah baik di dunia maupun di akherat...........Jadilah seorang wanita yang menjadi penghias dunia untuk berdakwah bagi kaum pria.........wassalam..

WANITA SHOLEHAH

WANITA SHOLEHAH



Siapakah wanita yang menjadi ahli Syurga? Apakah ciri-ciri atau sifat-sifat yang menjadi kunci bagi wanita memasuki syurga?
Sebuah hadis Nabi menyatakan: Daripada Anas, Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang bermaksud: "Apabila seorang perempuan mendirikan sembahyang lima waktu, berpuasa sebulan (Ramadhan), menjaga kehormatan dan taat kepada suami, dia akan disuruh memasuki syurga melalui mana-mana pintu yang dia sukai." (Hadis Riwayat Ahmad)
Untuk kamu duhai wanita sholehah,ingatlah apa yang menjadi bagian dari pada wanita itu sendiri.... Wanita sepenuhnya di hormati oleh nabi..bahkan nabi pernah berkata” Wanita sholehah ada bidadari dari syurga....maukah anda menjadi seorang bidadari syurga....inilah konsepnya...
Anda hanya butuh 2 syarat saja yaitu :
1.Taat kepada Allah dan RasulNya
2. Taat kepada suami
A.Taat kepada ALLAH
Bagaimana yang dikatakan taat kepada Allah s.w.t. ?
- Mencintai Allah s.w.t. dan Rasulullah s.a.w. melebihi dari segala-galanya.
- Wajib menutup aurat
- Tidak berhias dan berperangai seperti wanita jahiliah
- Tidak bermusafir atau bersama dengan lelaki dewasa kecuali ada mahram bersamanya
- Sering membantu lelaki dalam perkara kebenaran, kebajikan dan taqwa
- Berbuat baik kepada ibu & bapa
- Sentiasa bersedekah baik dalam keadaan susah ataupun senang
- Tidak berkhalwat dengan lelaki dewasa
- Bersikap baik terhadap tetangga
B.Taat kepada Suami
- Memelihara kewajipan terhadap suami
- Sentiasa menyenangkan suami
- Menjaga kehormatan diri dan harta suaminya selama suami tiada di rumah
- Tidak bermasam muka di hadapan suami
- Tidak menolak ajakan suami untuk tidur
- Tidak keluar tanpa izin suami
- Tidak meninggikan suara melebihi suara suami
- Tidak membantah suaminya dalam kebenaran
- Tidak menerima tamu yang dibenci suaminya
- Sentiasa memelihara diri, kebersihan & kecantikannya serta rumah tangga
Itulah syarat yang paling utama untuk menjadi wanita yang sholehah baik di dunia maupun di akherat...........Jadilah seorang wanita yang menjadi penghias dunia untuk berdakwah bagi kaum pria.........wassalam..

ANTARA JILBAB DAN AURAT MUSLIMAH

ANTARA JILBAB DAN AURAT MUSLIMAH

OLEH : ABDUL MUTTAQIN
MAHASISWA STAIL JURUSAN TARBIYAH


Saat ini banyak kaum wanita yang menggunakan jilbab dan seakan-akan menjadi tren mode. Jilbab yang digunakan pun beraneka ragam. Mulai dari jilbab gaul sampai jilbab syar'i. Lalu bagaimanakah sebenarnya jilbab dalam pandangan Islam?
Jilbab adalah penutup aurat bagi seorang Muslimah dari kepala hingga seluruh tubuhnya,akan tetapi bukan berarti sebuah pakaian Jubah atau baju kurung yang kita kenal saat ini..Nabi SAW pernah berkata ;
“Wahai Asma’! Sesungguhnya aku memandang buruk apa yang dilakukan oleh kaum wanita yang mengenakan baju yang dapat menggambarkan tubuhnya.”
Telah jelas Nabi telah berkata demikian bisa kita ambil dari perkataan beliau bahwasanya baik dan buruknya seorang wanita itu bisa kita liat dari cara berpakaian mereka.Akan tetapi dari pandangan saat ini sangatlah sedikit seorang wanita yang mengikuti atau mengamalkan apa yang telah di sabdakan oleh Nabi saw,Saat ini kaum muslimah memakai sebuah jilbab bukan untuk menutupi aurat mereka melainkan hanya sebatas Tren atau Tradisi masa kini,mereka memakai jilbab akan tetapi aurat mereka masih di rasakan atau masih bisa di lihat keelokan tubuh tubuh merekaoleh kaum pria.Sepotong hadist dikatakan; “Pada akhir ummatku nanti akan ada wanita-wanita yang berpakaian namun (hakekatnya) telanjang. Di atas kepala mereka seperti terdapat bongkol (punuk) onta. Kutuklah mereka karena sebenarnya mereka itu adalah kaum wanita yang terkutuk.”
Oleh sebab apa yang harus kta lakukan untuk meluruskan tradisi yang sudah melekat di benak kaum muslimah saat ini..???? Dengan penuh keikhlasan dan untuk mencapai keridhoan dari allah swt,Marilah kita semua musnahkan tradisi yang tidak sesuai dengan syar’i islam,Dngan cara apa…??? Mulai dari kerabat dekat kita yang masih mengikuti tradisi tradisi seperti itu kita ajarkan mereka bagaimana memakai Jilbab atau menutupi aurat dengan benar sesuai ajaran islam yang sesungguhnya,Insyaalla berawal dari hal seperti ini akan membantu dakwah kita untuk meluruskan para kaum muslimah cara berjilbab itu tersebut.Amiiiiin.

HARUSKAH KITA BERDAKWAh

HARUSKAH KITA BERDAKWAh
OLEH ABD. MUTTAQIN AL HUSAEN



Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Katakanlah, Inilah jalanku; aku menyeru kepada Allah di atas landasan ilmu yang nyata, inilah jalanku dan orang-orang yang mengikutiku…” (Qs. Yusuf: 108)

Berdasarkan ayat yang mulia ini Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah mengambil sebuah pelajaran yang amat berharga, yaitu: Dakwah ila Allah (mengajak manusia untuk mentauhidkan Allah) merupakan jalan orang yang mengikuti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana yang beliau tuliskan di dalam Kitab Tauhid bab Ad-Du’a ila syahadati an la ilaha illallah (Ibthal At-Tandid, hal. 44).
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Hendaknya ada di antara kalian segolongan orang yang mendakwahkan kepada kebaikan, memerintahkan yang ma’ruf, melarang yang mungkar. Mereka itulah sebenarnya orang-orang yang beruntung.” (Qs. Ali-’Imran: 104)
Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan riwayat dari Abu Ja’far Al-Baqir setelah membaca ayat “Hendaknya ada di antara kalian segolongan orang yang mendakwahkan kepada kebaikan” maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Yang dimaksud kebaikan itu adalah mengikuti Al-Qur’an dan Sunnah-ku.” (HR. Ibnu Mardawaih) (Tafsir Al-Qur’an Al-’Azhim, jilid 2 hal. 66)
Dari Hudzaifah bin Al-Yaman radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya! Benar-benar kalian harus memerintahkan yang ma’ruf dan melarang dari yang mungkar, atau Allah akan mengirimkan untuk kalian hukuman dari sisi-Nya kemudian kalian pun berdoa kepada-Nya namun permohonan kalian tak lagi dikabulkan.” (HR. Ahmad, dinilai hasan Al-Albani dalam Sahih Al-Jami’ hadits no. 7070. Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-’Azhim, jilid 2 hal. 66)
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Kalian adalah umat terbaik yang dikeluarkan bagi umat manusia, kalian perintahkan yang ma’ruf dan kalian larang yang mungkar, dan kalian pun beriman kepada Allah…” (Qs. Ali-’Imran: 110)
Ibnu Katsir mengatakan, “Pendapat yang benar, ayat ini umum mencakup segenap umat (Islam) di setiap jaman sesuai dengan kedudukan dan kondisi mereka masing-masing. Sedangkan kurun terbaik di antara mereka semua adalah masa diutusnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian generasi sesudahnya, lantas generasi yang berikutnya.” (Tafsir Al-Qur’an Al-’Azhim, jilid 2 hal. 68)
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Orang-orang yang beriman lelaki dan perempuan, sebahagian mereka adalah penolong bagi sebagian yang lain. Mereka memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar,…” (Qs. At-Taubah: 71)
Inilah sikap hidup orang yang beriman, berseberangan dengan sikap hidup orang-orang munafiq yang justru memerintahkan yang mungkar dan melarang dari yang ma’ruf. Allah ta’ala menceritakan hal ini dalam firman-Nya (yang artinya), “Orang-orang munafiq lelaki dan perempuan, sebahagian mereka merupakan penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka memerintahkan yang mungkar dan melarang yang ma’ruf…” (Qs. At-Taubah: 67)
Allah ta’ala berfirman tentang kedurhakaan orang-orang kafir Bani Isra’il (yang artinya), “Telah dilaknati orang-orang kafir dari kalangan Bani Isra’il melalui lisan Dawud dan Isa putra Maryam. Hal itu dikarenakan kemaksiatan mereka dan perbuatan mereka yang selalu melampaui batas. Mereka tidak melarang kemungkaran yang dilakukan oleh sebagian di antara mereka, amat buruk perbuatan yang mereka lakukan itu.” (Qs. Al-Ma’idah: 78-79)
Syaikh As-Sa’di rahimahullah menjelaskan, “Tindakan mereka itu (mendiamkan kemungkaran) menunjukkan bahwa mereka meremehkan perintah Allah, dan kemaksiatan mereka anggap sebagai perkara yang sepele. Seandainya di dalam diri mereka terdapat pengagungan terhadap Rabb mereka niscaya mereka akan merasa cemburu karena larangan-larangan Allah dilanggar dan mereka pasti akan marah karena mengikuti kemurkaan-Nya…” (Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 241)
Di antara dampak mendiamkan kemungkaran adalah kemungkaran tersebut semakin menjadi-jadi dan bertambah merajalela. Syaikh As-Sa’di telah memaparkan akibat buruk ini, “Sesungguhnya hal itu (mendiamkan kemungkaran) menyebabkan para pelaku kemaksiatan dan kefasikan menjadi semakin lancang dalam memperbanyak perbuatan kemaksiatan tatkala perbuatan mereka tidak dicegah oleh orang lain, sehingga keburukannya semakin menjadi-jadi. Musibah diniyah dan duniawiyah yang timbul pun semakin besar karenanya. Hal itu membuat mereka (pelaku maksiat) memiliki kekuatan dan ketenaran. Kemudian yang terjadi setelah itu adalah semakin lemahnya daya yang dimiliki oleh ahlul khair (orang baik-baik) dalam melawan ahlusy syarr (orang-orang jelek), sampai-sampai suatu keadaan di mana mereka tidak sanggup lagi mengingkari apa yang dahulu pernah mereka ingkari.” (Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 241)
Allah berfirman (yang artinya), “Dan sungguh Allah benar-benar akan menolong orang yang membela (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. Mereka itu adalah orang-orang yang apabila kami berikan keteguhan di atas muka bumi ini, mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, memerintahkan yang ma’ruf dan melarang dari yang mungkar. Dan milik Allah lah akhir dari segala urusan.” (Qs. Al-Hajj: 40-41)
Ayat yang mulia ini juga menunjukkan bahwa barangsiapa yang mengaku membela agama Allah namun tidak memiliki ciri-ciri seperti yang disebutkan (mendirikan shalat, menunaikan zakat, memerintahkan yang ma’ruf dan melarang yang mungkar) maka dia adalah pendusta (lihat Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 540).
Allah ta’ala mengisahkan nasihat indah dari seorang bapak teladan yaitu Luqman kepada anaknya. Luqman mengatakan (yang artinya), “Hai anakku, dirikanlah shalat, perintahkanlah yang ma’ruf dan cegahlah dari yang mungkar, dan bersabarlah atas musibah yang menimpamu. Sesungguhnya hal itu termasuk perkara yang diwajibkan (oleh Allah).” (Qs. Luqman: 17)
Allah juga menceritakan dakwah Nabi Ibrahim kepada bapaknya. Allah berfirman (yang artinya), “Ceritakanlah (hai Muhammad) kisah Ibrahim yang terdapat di dalam Al-Kitab (Al-Qur’an). Sesungguhnya dia adalah seorang yang jujur lagi seorang nabi. Ingatlah ketika dia berkata kepada bapaknya; Wahai ayahku. Mengapa engkau menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak bisa mencukupi dirimu sama sekali? Wahai ayahku. Sesungguhnya telah datang kepadaku sebahagian ilmu yang tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku niscaya akan kutunjukkan kepadamu jalan yang lurus. Wahai ayahku. Janganlah menyembah syaitan, sesungguhnya syaitan itu selalu durhaka kepada Dzat Yang Maha Penyayang.” (Qs. Maryam: 41-44)

Allah berfirman (yang artinya), “Dan ingatlah ketika suatu kaum di antara mereka berkata, ‘Mengapa kalian tetap menasihati suatu kaum yang akan Allah binasakan atau Allah akan mengazab mereka dengan siksaan yang amat keras?’ Maka mereka menjawab, ‘Agar ini menjadi alasan bagi kami di hadapan Rabb kalian dan semoga saja mereka mau kembali bertakwa’.” (Qs. Al-A’raaf: 164)
Syaikh As-Sa’di rahimahullah mengatakan, “Inilah maksud paling utama dari pengingkaran terhadap kemungkaran; yaitu agar menjadi alasan untuk menyelamatkan diri (di hadapan Allah), serta demi menegakkan hujjah kepada orang yang diperintah dan dilarang dengan harapan semoga Allah berkenan memberikan petunjuk kepadanya sehingga dengan begitu dia akan mau melaksanakan tuntutan perintah atau larangan itu.” (Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 307)
Allah berfirman (yang artinya), “Para rasul yang kami utus sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan itu, agar tidak ada lagi alasan bagi manusia untuk mengelak setelah diutusnya para rasul. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Qs. An-Nisaa’: 165).
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah di hadapan para sahabat pada hari raya kurban. Beliau berkata, “Wahai umat manusia, hari apakah ini?” Mereka menjawab, “Hari yang disucikan.” Lalu beliau bertanya, “Negeri apakah ini?” Mereka menjawab, “Negeri yang disucikan.” Lalu beliau bertanya, “Bulan apakah ini?” Mereka menjawab, “Bulan yang disucikan.” Lalu beliau berkata, “Sesungguhnya darah, harta, dan kehormatan kalian adalah disucikan tak boleh dirampas dari kalian, sebagaimana sucinya hari ini, di negeri (yang suci) ini, di bulan (yang suci) ini.” Beliau mengucapkannya berulang-ulang kemudian mengangkat kepalanya seraya mengucapkan, “Ya Allah, bukankah aku sudah menyampaikannya? Ya Allah, bukankah aku telah menyampaikannya?”… (HR. Bukhari dalam Kitab Al-Hajj, bab Al-Khutbah ayyama Mina. Hadits no. 1739)
Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah menerangkan, “Sesungguhnya beliau mengucapkan perkataan semacam itu (Ya Allah bukankah aku sudah menyampaikannya) disebabkan kewajiban yang dibebankan kepada beliau adalah sekedar menyampaikan. Maka beliau pun mempersaksikan kepada Allah bahwa dirinya telah menunaikan kewajiban yang Allah bebankan untuk beliau kerjakan.” (Fath Al-Bari, jilid 3 hal. 652). [9] Dakwah tali pemersatu umat
Setelah menyebutkan kewajiban untuk berdakwah atas umat ini, Allah melarang mereka dari perpecahan, “Dan janganlah kalian seperti orang-orang yang berpecah belah dan berselisih setelah keterangan-keterangan datang kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang berhak menerima siksaan yang sangat besar.” (Qs. Ali-’Imran: 105)

DAKWAH ISLAM

DAKWAH ISLAM
Wahai hamba Allah, perkara yang sangat disayangkan, berbagai pemecahan permasalahan di kalangan umat Islam sama sekali tidak mengenal nilai Islam, sehingga solusi tersebut membuat umat Islam semakin jauh dari agamanya. Firman Allah mengenai Al Quran, “Kalau seandainya Al Quran itu datang dari sisi selain Allah maka akan kalian dapati terdapat perselisihan yang banyak“.
Maka tatkala umat Islam tidak mau menggunakan Al Quran dan As Sunnah sebagai sumber pemecahan masalah, maka akan mereka dapati kegoncangan, kehinaan, dan pengalaman pahit yang akan selalu membuat mereka jauh dari agama Allah. Maka para pemuda, dan orang tua, hendaknya memperhatikan pelajaran-pelajaran Islam, hendaknya mereka menghidupkan semangat berislam dalam ilmu dan amal, karena inilah jalan keluar yang bisa mengarahkan mereka kepada keridhaan Allah di dunia dan di akhirat.
Oleh karena itu semangat dakwah terhadap Islam hendaknya ditumbuhkan dalam hati kita masing-masing, mengajak orang yang belum diberikan hidayah oleh Allah untuk berpegang terhadap Islam baik masuk kedalamnya atau istiqomah diatasnya. Firman Allah, “Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal shalih bahwa mereka akan diberikan kekuasaan di muka bumi ini sebagaimana (Allah) telah memberikan kekuasaan kepada orang-orang yang sebelum mereka. Niscaya Allah akan mengkokohkan agama mereka yang Allah ridhai untuk mereka dan Allah ganti rasa takut dengan rasa keamanan mereka beribadah kepada-Ku dan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu apapun.” Kesadaran inilah yang perlu kita sampaikan kepada umat Islam, karena kelemahan mereka dalam beragama merupakan penyebab hilangnya janji-janji Allah di atas.
Kata Rasulullah, “Barang siapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka dia mendapat pahala seperti orang yang melaksanakannya.” Maka berdakwah bukan hanya tugas seorang ustadz, akan tetapi merupakan kewajiban yang luas untuk umat Islam sesuai kemampuannya. Menyampaikan yang benar walaupun hanya dari satu ayat.

Satu hal yang sangat menggembirakan apabila semangat untuk mendakwahkan Islam tumbuh di masyarakat dan pemerintah kita. Karena hal yang demikian berarti umat ini mulai menuju kepada kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Maka langkah apapun yang bisa kita lakukan untuk mendukung masyarakat atau pemerintah kita dalam menghidupkan ajaran-ajaran Islam ini, hendaknya kita berikan dukungan.
Adapun yang bertentangan dengan Islam, hendaknya kita tidak tolong menolong bahkan hendaknya kita sampaikan bahwa hal tersebut dilarang dengan cara yang baik. Sebagaimana firman Allah, “Serulah kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan peringatan yang baik dan ajaklah mereka berdialog dengan cara yang baik pula“.
Maka demikian, semoga Allah menjadikan kaum muslimin mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhiratnya. Satu hal yang tidak kalah penting adalah kembalinya para pemuda kepada Islam. Hendaknya kita mengarahkan mereka kepada pemahaman yang benar sesuai Al Quran dan As Sunnah yang shahih. Oleh karena itu harus ada pengarahan yang berkelanjutan agar para pemuda berpegang dengan Al Quran dan As Sunnah, harus ada contoh yang baik dari orang-orang yang paham terhadap Islam, harus ada majelis taklim untuk mengarahkan para pemuda kepada Islam yang shahih, sebab mereka adalah modal untuk menegakkan Islam dalam generasi selanjutnya.

TERORIS

TERORIS
OLEH ABDUL MUTTAQIN AL HUSAIN
Mahasiswa STAIL Lukman Al- Hakim Jurusan Tarbiyah
Menurut Etimologi teroris adalah suatu komunitas atau kelompok melakukan tindakan kekerasan, pegulikan, pembunuhan, dan penindasan. Didalam suatu kelompok, didalam pandangan mereka adalah mereka yang melakukan pembunuhan atau penindasan. pandangan masyarakat sekarang. Mereka mendefinisikan bahwa, orang-orang meperjuangkan Islam dan jihad di jalan Allah itulah yang teroris.
Padahal Allah menjelaskan di dalam Al-Quran yang artinya’’ Wahai Nabi Allah berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafki,bersikap keraslah kepada mereka. Tempat mereka adalah Neraka jahanam dan itulah seburuk-buruk tempat mereka kebali. Salah satu contoh orang mengikutu sunah Rassul, melepaskan atau memanjangkan jenggot menipiskan kumis. itu dalam pandangan masyarakat sekarang adalahdiangap teroris.mereka itulah melakukan kekerasan. Padahal kenyataanya tidak demikian. Padangan seperti ini adalah pandangan orang Liberal.yang akan menghancurkan Islam.
Kalau kita telusuri, langkah-langkah yang dilakukan oleh Amerika serikat kepada Negara Palestina pembantaian,pemerkosaan,penculikan dan kekerasan yang lainnya.mereka inilah yang kita angap sebagai adalah teroris. Untuk menjawab problema yang saat ini terjadi di dalam Negara Indonesia. mari kita mencari solusi untuk menghadapi kaum Liberal. Sehinga kita tidak taklik buta, dalam menghadapi pemikiran orang-orang yang mau mengahcurakanIslam itu sendiri.
Ustadz Abu Bakar Ba’syir mengatakan bahwa: Jihad adalah kunci kemuliaan tertinggi. Fungsi jihad adalah punya kesadaran. Kalau tanpa kesadaran, tidak akan mungkin melahirkan peradaban Islam sehinga para pejuang islam di seluru dunia relah mendapatkan celahan,ejekan dan lain-lain mereka mengatakan seperti itu tidak di dasari oleh Al-Qur’an dan Al- Hadis Nabi SAW.

AL WALA' WAL BARO' FIL ISLAM

AL WARA’ WAL BARA’ FIL ISLAM



















Dosen Pembimbing :

Ust. Mohammad Nur Fuad. MA









Disusun Oleh :

Abdul Muttaqin





KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmatNya kami dapat menyelasaikan penulisan makalah ini.
Salawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing manusia dari masa jahiliyah menuju masa islamiyah serta tercurah pula kepada keluarganya, para sahabatnya dan para pengikutnya yang setia sampai hari akhir nanti.
Selanjutnya, kami ucapkan termakasih kepada Drs.Mohammad Nurfuad M.A yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan tugas ini, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini meskipun dengan banyak kekurangan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari Bapak, teman-taman serta para pembaca.
Somoga kita dapat mengambil manfaat dari pembahasan makalah ini, sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, amin.




























Daftar isi

1. KATA PENGANTAR.........................................................................................i
2. DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
3. BAB 1..................................................................................................................1
- PENDAHULUAN
4. BAB 11 ...............................................................................................................2
- PEMBAHASAN................................................................................................2
- BENTUK BENTUK METODELOGI...............................................................2
- PERUNDANG UNDANGAN..........................................................................3
- KEPEMIMPINAN.............................................................................................4
5. BAB 111
-PENUTUP...........................................................................................................7
- KESIMPULAN..................................................................................................7
- DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................8




































BAB 1

BENTUK BENTUK DALAM IDEOLOGI


Pengertian Ideologi

Secara historis, pengertian ideologi mengalami perubahan dari masa ke masa. Untuk itu, di sini diuraikan pengertian awal ideologi dan perubahan-perubahan makna yang terjadi berikutnya.

Ideologi atau ideologie (dalam bahasa Perancis) pertama kali dikumandangkan oleh Antoine Destutt de Tracy (1754-1836) yang hidup pada masa Revolusi Perancis melihat bahwa ketika Revolusi berlangsung, banyak ide atau pemikiran telah menginspirasikan ribuan prang untuk menguji kekuatan ide-ide tersebut dalam kancah pertarungan politik dan mereka mau mengorbankan hidup demi ide-ide yang diyakini tersebut.

Ideologi, secara etimologis berasal dari kata idea (ide, gagasan) dan ology (logos=ilmu). Dalam rumusan De Tracy, ideologi diharapkan menjadi cabang ilmu pengetahuan yang bertujuan mengkaji serta menemukan hukum-hukum yang
melandasi pembentukan serta perkembangan ide-ide dalam masyarakat, sehingga ide-ide tersebut dapat dijelaskan secara rasional.

Ideologi ini sendiri terdiri dari beragam macam jenis. Kita semua tentu tidak lagi merasa asing dengan ideologi-ideologi seperti fasisme, liberalisme, sosialisme, komunisme,Pancasila, dan lain-lainnya. Untuk selanjutnya, dalam makalah ini hanya dibahas ideologi dari Asia, khusunya Pancasila.


Ideologi-Ideologi di Asia

Terbentuknya ideologi-ideologi politik di kawasan Asia merupakan reaksi kritis terhadap ideologi kapitalisme, kolonialisme, dan imperialisme barat, sehingga unsur-unsur dalam ideologi-ideologi bangsa Asia ini sarat dengan ide-ide nasionalisme, antikolonialisme dan sangat menekankan ide keadilan social. Untuk mengenal dan memahami ideologi dari kawasan Asia, akan ditampilkan dua ideologi dari Asia untuk mewakili yakni Hind Swaraj (Indian Home Rule) yang digagas oleh Mahatma Gandhi dan Pancasila dari Indonesia.











Perundang undangan



Dalam abad ke 15 dan ke 16 Masehi perkembangan agama Islam sangat pesat di Asia Tenggara termasuklah negeri Brunei dan Indonesia. Agama Islam telah merubah fahaman, keadaan kehidupan rakyat dan corak pentadbiran pemerintahan yang mana sebelumnya mereka dipengaruhi oleh agama Hindu dan Buddha. Sebagai bukti jelas wujudnya pentadbiran dan pelaksanaan undang-undang Islam. Terdapat undang-undang Islam yang bertulis dan dikanunkan seperti Hukum Kanun Brunei Sultan-sultan Brunei telah melaksanakan undang-undang Islam secara berperingkat sehinggalah undang-undang Islam menjadi undang-undang dasar Negara Brunei Darussalam.Walau bagaimanapun kedatangan British ke Brunei dan penerimaan sistem residen tahun 1906 telah membawa perubahan kepada pentadbiran negara dan undang-undang.Lain dengan hokum di Indonesia yang tergantug pada hokum Pancasila.

Undang-undang dan sistem kehakiman yang di laksanakan pada zaman Rasulallah dan para sahabatnya sngatlah berbeda dengan yang kita rasakan pada saat ini.seperti Perundang-undangan mempengaruhi ajaran Islam telah menjadi pegangan hidup masyarakat sebelum kedatangan British ke alam Melayu termasuk Brunei. Apabila orang Melayu menganuti agama Islam, maka undang-undang Islam telah diterima dan adat Melayu mula diubahsuaikan supaya tidak bertentangan dengan undang-undang Islam.
Sungguhpun adat tidak menjadi suatu sumber undang-undang Islam, akan tetapi Islam membolehkan adat diterima dan diikuti oleh penganut-penganut agama Islam, selagi adat itu tidak bercanggah dengan undang-undang Islam. Mana-mana adat yang dianggap baik, bermanfa’at dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam boleh diterima dan dijadikan amalan oleh orang-orang Islam.Beberapa hal di bawah ini yang menunjukan Perundang undangan dalam ideology islam.


Pertama: perundangan selain bersifat statis dan tetap, pada saat yang sama juga berubah dan diperbaharui agar sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat. Kedua : Perundangan Islam baik dilihat sebagai produk ilmu maupun sebagai ilmu, serta dari perspektif tajdid niscaya memerlukan perubahan dan pembaharuan.

Ketiga, wacana metodologi pembaharuan Prundangan Islam yang berkembang telah sampai pada pembicaraan tentang perlunya pembaharuan metodologi Perundangan Islam (ushul al-fiqh) dan usaha tawaran ushul al-fiqh baru.

Dan keempat : gagasan ushul al-fiqh baru versi Hasan al-Turabi yaitu fiqh ijtihadi yang didasarkan pada qiyas terbuka (termasuk qiyas ijmali dan mashlahah mursalah) serta al-istishhab baru merupakan gagasan,karena al-Turabi belum mempraktikkan fiqh ijtihadi-nya pada suatu realitas atau kasus hukum kontemporer.



Refrensi : Hajah Saadiah.




Kepemimpinan Islam
Sejarah
Dimulai dengan sebuah peristiwa fathu makkah sebuah ekskalasi pasukan besar-besaran pada masanya dan berujung pada penaklukan kota mekkah, tanpa ada tumpah setetes pun. Kemudian Islam semakin menyebar keluar jazirah arab, menggetarkan bangsa romawi yang gagah, menyentuh kota Andalusia yang mempesona. Islam menunjukkan bahwa sebagai sebuah ideologi yang kokoh, Islam dapat memimpin. Tidak hanya dalam sekejap mata, tapi tercatat tidak kurang dari seribu tahun dan lebih dari seperempat wilayah dunia, yang hidup makmur di bawah kepemimpinan Islam.
Kepemimpinan dalam Islam
Ketika suatu masyarakat membutuhkan seorang pemimpin, maka seorang yang paham akan realitas masyarakatlah yang pantas mengemban amanah kepemimpinan tersebut. Pemimpin tersebut harus dapat membawa masyarakat menuju kesempurnaan yang sesungguhnya. Watak manusia yang bermasyarakat ini merupakan kelanjutan dari karakter individu yang menginginkan perkembangan dirinya menuju pada kesempurnaan yang lebih.
Terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara kelompok Islam sekuler dengan kelompok Islam yang tidak memisahkan kehidupan beragama dengan kehidupan berpolitik. Kelompok Islam Sekuler menyatakan bahwa kaum ulama tidaklah wajib untuk berkecimpung didalam dunia politik. Pandangan ini didasarkan pada pandangan bahwa kehidupan agama merupakan urusan pribadi masing-masing individu (privat), tidak ada hubungannya dengan dunia politik (publik). Sehingga peran ulama hanya terbatas pada ritual-ritual keagamaan semata, jangan mengurusi kehidupan dunia politik. Dalam kondisi seperti ini maka ulama tidaklah mungkin menjadi pemimpin dari suatu masyarakat, ulama hanya selalu menjadi subordinasi dan/atau alat legitimasi pemimpin politik dari masyarakat.
Sedangkan kelompok anti sekuler yang meyakini bahwa kehidupan beragama dan dunia tidak dapat dipisahkan khususnya dunia politik. Kelompok ini mendukung dan meyakini bahwa ulama haruslah memimpin. Ulama harus dapat membimbing manusia tidak hanya menuju pada kebaikan yang bersifat dunia, akan tetapi juga hal-hal yang menuju pada kesempurnaan spiritual. Para ulama yang menduduki jabatan politik haruslah dapat melepaskan manusia dari belenggu-belenggu dunia yang menyesatkan.
Ulama berasal dari kata bahasa arab dan semula ia berbentuk jamak, yaitu alim artinya adalah orang yang mengetahui atau orang pandai. Seorang pemimpin revolusi Iran, yaitu Imam Khomaini dalam konteks pemerintahan ia menggunakan kata Fuqaha untuk mengganti istilah ulama.
Bagi Khomeini kepemimpinan seorang Fuqaha (ulama) adalah suatu kemestian. Ia memiliki 2 alasan, yaitu : Pertama, alasan yang teologis berupa riwayat dari Nabi Muhammad SAW,adalah ”Fuqaha adalah pemegang amanat rasul, selama mereka tidak masuk keduania”, kemudian seseorang bertanya, ” Ya Rasul, apa maksud dari perkataan mereka tidak masuk ke dunia. Lalu Rasul menjawab, ” mengikuti penguasa. Jika mereka melakukannya maka khawatirkanlah (keselamatan) agama kalian dan menjauhlah kalian dari mereka.” Kedua, alasan Rasional bahwa tidaklah adil sekiranya Tuhan membiarkan ummatnya bingung karena ketidakmampuan mereka menafsirkan maksud Tuhan dalam konteks zamannya. Jabatan ulama bukanlah jabatan struktur akan tetapi ia merupakan suatu pengakuan dari ummatnya. Ummat dalam hal ini haruslah juga bersikap kritis terhadap ulamanya untuk menguji kwalitas dari seorang ulama tersebut.
Pendapat yang tidak rasional dari kedua kelompok di atas adalah kelompok Islam sekuler. Kelompok Islam sekuler hanya memahani Islam secara parsial ,atau bisa jadi mereka ditugaskan oleh kelompok pembenci Islam untuk mendistorsi pahaman umat Islam akan agamanya.
Alam semesta dan manusia memiliki dimensi materi dan imateri. Islam merupakan agama yang sempurna dimana pengaturannya meliputi seluruh alam semesta ini. Ketika kehidupan beragama dipisahkan dari aktivitas politik, maka seolah-olah Islam tidak mengatur bagaimana kehidupan berpolitik dan bermasyarakat. Justru terkadang manusia memiliki pengetahuan yang terbatas terhadap realitas alam semesta ini. Sehingga manusia dapat saja berbuat kekeliruan dalam bertindak dan memutus suatu perkara. Manusia dalam hal ini seolah-olah tidak berdaya, akan tetapi kalau dicerna lebih lanjut maka ini sebenarnya menguntungkan, karena ada kerja Ilahi yang mengantarkan manusia pada kesempurnaan. Manusia cukup mentaati dan menerapkan hukum Allah tersebut.
Hanya manusia-manusia yang dibimbing oleh Tuhanlah yang dapat memahami realitas alam semesta. Manusia yang memahami agama Islam secara komprehensif baik dimensi materi ataupun imateri yang dapat membawa suatu masyarakat menuju arah kesempurnaan dan kebahagiaan hakiki. Selain itu diangkatnya seseorang menjadi pemimpin (nabi, para imam, atau ulama/fuqaha) juga berdasarkan gerak dan kebijaksanaan yang diraih oleh orang tersebut dalam perjalanan spiritualnya. Dalam hal ini terdapat faktor dari dari manusia itu sendiri yang kemudian dijaga dan diridhoi Allah SWT.
Kepemimpinan dalam Islam haruslah seorang tokoh ulama yang benar-benar bertanggung jawab penuh atas kemaslahatan dan keselamatan ummatnya.
Kepemimpinan Di Indonesia
Indonesia tidak bisa dipisahkan dari Islam. Islam telah melekat menjadi suatu hal yang mempengaruhi banyak aspek dalam kehidupan rakyat di Indonesia. Bahkan Pancasila sendiri merupakan suatu ideologi yang berusaha mempertemukan prinsip Islam dengan perjuangan persatuan Indonesia pada saat perumusannya. Terlepas dari perdebatan dalam banyak literatur sejarah tentang kapan masuknya Islam ke Indonesia, pada saat ini Islam telah menjadi agama yang berinteraksi dengan berbagai kebudayaan daerah. Sejarah Wali Songo yang mendakwahkan Islam di tanah Jawa dan sekitarnya semakin memperjelas bahwa Islam dan kepemimpinannya mampu berakulturasi dengan berbagai budaya secara santun. Proses akulturasi antara Islam sebagai agama yang meliputi seluruh aspek kehidupan dengan budaya di Indonesia saat awal kedatangannya membuat Islam menjadi agama yang mampu diterima dengan mudah di Indonesia. Bahkan saat ini Indonesia masih bertahan sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.
Dalam literatur sejarah, memang Indonesia tidak pernah tercatat melahirkan pemimpin Islam yang terdengar ke seluruh dunia. Sejarah sering mencatat kelahiran para pemimpin Islam dari Timur Tengah. Misalnya saja Imam Khomeini yang berhasil mengadakan Revolusi Iran, dan penerusnya Ahmadinejad yang dengan kepribadian yang kuat berhasil mendapatkan banyak penghormatan dari dunia Internasional, selain kecaman yang juga dirasakannya. Namun jika kita mengkajinya lebih dalam. kepemimpinan mereka dibentuk dari sebuah kultur yang homogen, sehingga dalam tataran dunia, Imam Khomeini maupun Ahmadinejad belum mampu untuk mencari titik temu diantara negara-negara Islam apalagi dengan negara-negara non-muslim. Bahkan konflik yang meliputi Iran dengan tetangganya Irak membuat kepribadian pemimpinnya lebih condong pada pendekatan konflik dibandingkan pendekatan damai.
Kenihilan sejarah tentang tidak penah terlahirnya pemimpin Islam yang mendunia dari Indonesia tidak menjadi argumen yang kuat bagi lahirnya pemimpin Islam dari Indonesia masa depan. Dengan realitas keberagaman yang mendidik pemimpin menjadi adil serta kondisi perpolitikan Indonesia yang bebas untuk menjadi tempat berinteraksi berbagai ideologi, prediksi mengenai kepemimpinan Islam yang berasal dari Indonesia menjadi semakin meyakinkan. Bahkan ulama besar tingkat dunia, DR. Yusuf Qordowi, dari jauh-jauh hari telah memberikan hipotesisnya bahwa kebangkitan Islam sebagai rahmat bagi semeta alam akan lahir dari Indonesia.
Pembahasan tentang pemimpin Islam yang lahir lebih baik diberi judul kepemimpinan Islam. Hal ini dikarenakan Islam dan Indonesia memiliki sebuah kaidah moderat dalam mengkombinasikan adanya fenomena kultur individual dan kultur kolektif. Sehingga yang dibangun tidak hanya pemimpin secara individual, tetapi mampu melingkupi kepemimpinan kolektif yang merupakan creative minority bagi revolusi putih perubahan Indonesia bahkan dunia. Terlepas dari bentuk kepemimpinan Islam seperti apa yang dibangun pada masa depan, kepemimpinan Islam yang dibangun di Indonesia memiliki tanggung jawab membumikan Islam yang menjadi rahmat bagi semesta alam. Sehingga sejarah kepemimpinan Bali).
Keadaan seperti ini sangat berbahaya bagi negara, berbahaya bagi umat Islam. Maka MUI kemudian mengeluarkan fatwa : “Umat Islam wajib memilih calon pemimpin dan calon wakil rakyat yang bertakwa, yang memiliki sifat kejujuran (shiddiq) dapat dipercaya (amaanah), aspiratif (tabliigh) dan memiliki kemampuan manajerial (fathoonah). Umat Islam juga wajib memilih pemimpin dan wakil-wakil rakyat yang memperjuangkan kepentingan Islam. Menurut MUI masih banyak calon-calon pemimpin kita yang memiliki kredibilitas, memiliki moralitas yang luhur. Maka ketika ada calon pemimpin, capres-cawapres, ada caleg yang memiliki moralitas yang Olen.
Khutbah Jum’at Masjid al-Akbar SurabayaIslam pada jaman Rasulullah SAW dan sahabatnya yang mampu membuat penduduk non-muslim nyaman dinaungi kepemimpinan Islam akan berulang dalam konteks kekinian, dimulai dari Indonesia.

Refrensi Oleh :


Prof DR.K.H. Musthafa Ya’kub, MA [Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta]